GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DESA NGAGLIK DAN SEKITARNYA, GEBANG, PURWOREJO, JAWA TENGAH

Capoeira Capoeira, Eko Teguh Paripurno, Sari Bahagiarti Kusumayudha

Sari


Bencana alam merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, yang menimbulkan bagi kehidupan masyarakat. Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang menimbulkan banyak
kerugian bagi masyarakat. Secara administrasi daerah telitian berada di daerah Desa Ngaglik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Secara astronomis berada pada di zona UTM (Universal Transverse Mercator)
49S dengan koordinat x: 385500-390500 (west-east) dan y:9155000-9160000 (south-north). Luas daerah telitian 25km2 dengan skala 1:12.500. Metode yang peneliti gunakan berupa studi pustaka, pemetaan geologi permukaan dan analisis hasil laboratorium pada conto batuan dan tanah menghasilkan Peta Geomorfologi, Peta Lintasan, Peta Geologi dan Peta Zonasi Rawan Bencana Longsor. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi didapatkan dua satuan bentuk asal dengan 3 satuan bentuklahan, yaitu bentuk asal struktural dengan bentuklahan perbukitan homoklin (S1) dan lembah homoklin (S2), serta bentuk asal fluvial dengan bentuklahan dataran alluvial (F1). Pola pengaliran yang berkembang di daerah telitian berupa pola aliran trellis. Stratigrafi daerah telitian dibagi menjadi tiga satuan batuan dan endapan alluvial. Urutan satuan batuan dari yang tertua hingga termuda adalah satuan breksi Halang hubungan stratigrafi menjari dengan satuan batupasirtufan Halang (Miosen akhir) dan satuan batupasirkarbonatan Halang (Pliosen awal). Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian berupa sesar mendatar kanan turun Kali Jali, Girimulyo, sesar mendatar kanan naik PrumbenTlogosono dan sesar mendatar kiri turun Tlogosono. Dari hasil pemetaan geoteknik didapatkan delapan lereng yang dianalisis, yaitu empat lereng tanah dan empat lereng batuan. Kriteria keruntuhan yang digunakan berupa Mohr-Coloumb dan Generalized Hoek and Brown dengan metode kesetimbangan batas menurut Morgensten-Price. Hasil analisis faktor keamanan menyatakan lima lereng dengan kelas stabil, 2 lereng dengan kelas labil dan 1 lereng dengan kelas kritis. Zona rawan bencana longsor dibuat menggunakan software ArcGis 10.4.1, didapatkan tiga kelas kerawanan longsor pada daerah telitian, yaitu kelas kerawanan longsor tinggi, sedang dan rendah. Analisis zona rawan bencana longsor menggunakan enam parameter bencana longsor, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, satuan batuan, jarak struktur, tata guna lahan dan nilai FK.

Kata-kata Kunci : halang, gerakan massa, longsor, FK


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asikin S. 1974. Evolusi Geologi Jawa Tengah dan Sekitarnya, ditinjau dari Segi Teori Tektonik Dunia yang Baru. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Asikin S., Handoyo A., Busono H. dan Gafoer S. 1992. Peta Geologi Lembar Kebumen, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

ASTM D2166 / D2166M-16. 2016. Standard Test Method for Unconfined Compressive Strength of Cohesive Soil. ASTM International, West Conshohocken, PA.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2016. Rawan Bencana Indonesia.

Badan Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. 2018. Geopark Karangsambung-Karangbolong.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. Diakses pada tanggal 20 Juli 2019, dari https://purworejokab.bps.go.id.

Barker, R. W. 1960. Taxonomic Notes. Society of Economic Paleontologists & Mineralogists. Special Publication No.9. Tulsa, Oklahoma, USA.

Bieniawski, Z.T. 1989. Engineering Rock Mass Classification. John Wiley and Sons Corp, Canada.

Bowles J.E. 1991. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

Braja M.D. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik), Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Detiknews. (2018, 15 Maret). Cilacap dan Purworejo Jadi Daerah Paling Rawan Bencana di Jateng. Diakses pada tanggal 18 Maret 2019, dari https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3918132/cilacap-dan-purworejojadi-daerah-paling-rawan-bencana-di-jateng.

Dewi T.S., Kusumayudha S.B., Purwanto H.S. 2017. Zonasi Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Metode Analisis GIS: Studi Kasus Daerah Semono dan Sekitarnya, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Mineral, Energi, dan Lingkungan. Vol 1, No 2, p. 39-49.

Dunham R.J. 1962. Classification of carbonate rocks according to depositional texture. In: Classification of Carbonate Rocks. AAPG Mem.

Hardiyatmo, H.C. 2012. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hoek, E., Torres, C. dan Corkum, B. 2002. Hoek-Brown failure criterion-2002 edition. Proceedings of NARMSTac, Vol 1, No 1, p. 267-273.

Hoek, E. 2006. Practical Rock Engineering. Notes, Ever Hoek Consulting Engineer Inc, Canada.

Howard, A.D. 1967. Drainage Analysis in Geologic Interpretation

A Summation. AAPG Bulletin. Vol 51, No 11, p. 2246-2259.

Kastowo dan Suwarna N. 1996. Peta Geologi Lembar Majenang, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Komisi Stratigrafi Indonesia. 1996. Sandi Stratigrafi Indonesia. Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Jakarta.

Kramadibrata S., Rai M.A., Simangunsong G.M. dan Arift I. 2000. The Influence of Water Content on Strength Characteristic of Sandstone Subject to Triaxial Test. Proceedings of the 19th International Conference on Ground Control in Mining. Vol. 1, p. 372-379.

Martodjojo S. 2003. Evolusi Cekungan Bogor Jawa Barat. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Morgenstern N.R., Price V.E. 1965. The Analysis of The Stability of General Slip Surfaces. The Institution of Civil Engineering, Great Goerge Street, London.

Permen PU No 22 Tahun 2007 tentang kawasan rawan bencana longsor.

Pettijohn, F.J. 1957. Sedimentary Rocks 2nd Edition. New York; Harper & Brothers

Rahman A. 2010. Penggunaan Sistim Informasi Geografis untuk Pemetaan Kerawanan Longsor di Kabupaten Purworejo. Jurnal Bumi Lestari. Vol 10, No 2, p. 191-199.

Rickard. 1972. Classification of Translational Fault Slip. Geological Socieaty of America.

Satyana A.H. 2006. New Insight on Tectonics of Central Java, Indonesia and Its Petroleum Implications. AAPG International Conference and Exhibtion Perth, Australia.

Schmid, R., 1981. Descriptive Nomenclature and Classification of Pyroclastic Deposits and Fragments: Recommendations of the International Union of Geological Sciences Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks. The Geological Society of America. Boulder. Vol. 9, p. 41-43.

Streckeisen, A. L., 1974. Classification and Nomenclature of Plutonic Rocks. Recommendations of the IUGS Subcommission on the Systematics of Igneous Rocks. Geologische Rundschau, Internationale Zeitschrift für Geologie. Vol.63, p. 773-786.

Suryolelono K.B. 2002. Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Virginia T., Turangan A.E. dan Monintja S. 2015. Analisis Kestabilan Lereng Metode Slice (Metode Janbu). Jurnal Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Vol 13, p. 62-70.

Van Bemmelen, R. W. 1949. The Geology of Indonesia. Martinus Nyhof, The Haque.

Kabul Basah Suryolelono, 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

Kabul Basah Suryolelono, 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

Kabul Basah Suryolelono, 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

Van Zuidam R.A,. 1983. Guide to Geomorphology Aerial Photographic Interpretation and Mapping. Smidth Publisher The Haque: Itc.

Van Zuidam R.A. 1985. Aerial Photo-Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphologic Mapping. Smith Publisher, The Hague, Amsterdam.

Varnes, D.J. 1978. Slope Movement types and process, Special report 176; Landslides; Analysis and Control. Eds: R.L. Schuster and R.J. Krizek. Transport Research Board, National Research Council, Washington, DC.

Walker R.G. 1978. Deep Water Sandstone Facies and Ancient Submarine Fans: Models for Exploration for Stratigraphic Traps. The American Association of Petroleum Geologist Bull, Vol. 62, No.6.

Walker R.G., Noel P. James. 1992. Fasies Model: Response to Sea Level Change. Geological Association of Canada.

Williams, H., Turner, F., J., dan Gilbert C., M..1982. Petrography: An Introduction to The Study of Rocks in Thin Sections. Edisi ke-2. W. H. Freeman and Company, San Fransisco.




DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v8i1.9611

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jigp.v8i1.9611.g5356

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##