PENDUGAAN EROSI DAN PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN D.I. YOGYAKARTA

Raina Nur Malinda, Dyah Arbiwati, Sugiman Setyo Wardoyo

Abstract


Erosi dapat terjadi karena faktor erosivitas hujan, erodibitas tanah, kemiringan dan panjang lereng serta penggunaan lahan dan pengelolaan lahan. Desa Sambirejo termasuk dalam desa yang memiliki bentuk lahan yang berbukit-bukit dengan berbagai macam kemiringan mulai dari datar (0-8%) hingga sangat terjal (>45%). Kemiringan yang beragam akan mempengaruhi kecepatan aliran air permukaan. Selain itu Desa Sambirejo memiliki berbagai macam penggunaan lahan antara lain kebun atau perkebunan, permukiman, sawah irigasi, sawah tadah hujan, tegalan, rumput atau lahan kosong, semak belukar dan tubuh air. Pemanfaatan lahan yang berbeda-beda pada berbagai macam kemiringan lereng dapat memperbesar risiko terjadinya erosi apabila tidak didukung dengan pengelolaan lahan yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendugaan erosi dan sebaran Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di Desa Sambirejo. Perhitungan pendugaan erosi dihitung menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan kelas TBE ditentukan berdasarkan tabel klasifikasi TBE menurut Kementrian Kehutanan (2013). Metode penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode purposive berdasarkan overlay peta kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan, sehingga diperoleh 16 satuan peta lahan. Parameter yang diukur antara lain erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang lereng, kemiringan lereng, penggunaan lahan dan pengelolaan lahan. Hasil penelitian ini adalah pendugaan erosi tertinggi pada satuan lahan tegalan sangat terjal dengan nilai A sebesar 5.210,45 ton/ha/thn (38,88 cm/thn) dan terendah nilai A sebesar 6,96 ton/ha/thn (0,05 cm/thn) pada satuan lahan sawah tadah hujan terjal. Tingkat bahaya erosi (TBE) diperoleh kelas ringan, sedang, berat dan sangat berat, sedangkan persentase luasan TBE yaitu, ringan 2,25%, sedang 19,01%, berat 4,32% dan sangat berat sebesar 74,43%. 


Keywords


Erosi, TBE, USLE.

Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Christanto, R.E., Suryono., Mujoyo., Winarno, J. 2010. Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi Lahan Kering Di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar dengan Sistem Informasi Geografi (SIG). Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 7 (2): 117-122

Dewi, I.G.A.S.U., N. M. Trigunasih, T. Kusmawati. 2012. Prediksi Erosi dan Perencanaan Konservasi Tanah dan Air Pada Derah Aliran Sungai Saba. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, Universitas Udayana, Bali.

Hardjowigeno S, Sukmana S. 1995. Menentukan tingkat bahaya erosi. Centre for Soil and Agroclimate Research. Bogor. 42 Hal

Kodoatie, R.J., Syarief, R. 2010. Tata Ruang Air. Andi Offset. Yogyakarta.

Nur Saban, M. 2006. Pengendalian Erosi Tanah Sebagai Upaya Melestarikan Kemam-puan Fungsi Lingkungan. Geomedia, Yogyakarta. Vol. IV. No. 4:2.

Schwab. G.O., Richard. Frevert, Talcott. W. Edminster, Kenneth. K. Barnes. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. Third Edition. John Willey and Sons New York. Chichester. Brisbone Toronto.

Sinukaban. 2007. Konservasi tanah dan air dalam pengendalian erosi dan rehabilitasi lahan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor




DOI: https://doi.org/10.31315/jta.v16i1.3980

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM


Jurnal Tanah dan Air ISSN 1411-5719 (print) , ISSN 2655-500X (online)