ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE USLE UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH DI DAERAH LERENG GUNUNG IJEN, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR

Dian Ari Ramadhani, Djoko Mulyanto, Lanjar Sudarto

Abstract


Kajian ini dilakukan di lereng Gunung Ijen yang terletak di Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Penggunaan lahan di Jambu sebagian telah berubah fungsinya, dari kawasan hutan menjadi perkebunan, ladang jagung dan bawang putih. Perubahan penggunaan lahan ini telah memicu degradasi lahan oleh erosi yang meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk menilai Tingkat Bahaya Erosi dan perencanaan konservasi tanah di Jambu. Studi ini dilakukan dengan Metode Survei. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) digunakan untuk menilai kehilangan tanah akibat erosi. Peta satuan lahan diperoleh dengan cara tumpang susun (overly) peta jenis tanah, tata guna lahan dan peta kemiringan lereng. Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposif sampling untuk menentukan titik sampel berdasarkan satuan peta lahan. Ada 15 titik sampel dari 12 satuan   lahan. Parameter yang dianalisis terdiri dari faktor erosivitas limpasan (R), erodibilitas tanah (K), topografi (panjang dan derajat kemiringan / LS), pengelolaan tanaman (C), dan faktor praktik konservasi lahan (P). Berdasarkan data yang dianalisis, diketahui bahwa kehilangan tanah akibat erosi terendah adalah 0,19 ton/ha/tahun dan tertinggi 310 ton/ha/tahun. Tingkat Bahaya Erosi dengan kategori sangat ringan 45,6 ha, ringan 656,6 ha, dan tingkat berat 63,7 ha, dari total luas studi 766 ha. Perencanaan konservasi tanah untuk kawasan yang memiliki kategori bahaya erosi tinggi disarankan dengan praktik konservasi vegetatif dan mekanis, seperti variasi tanaman penutup tanah, pola tanam garis kontur, sistem tanam tumpang sari, teras kanal dan teras kontur. Sedangkan untuk areal yang tergolong tingkat ringan dapat dilakukan dengan pola tanam garis kontur dan sistem tanam tumpang sari.


Keywords


konservasi tanah, tingkat bahaya erosi, USLE.

Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. Bogor: Serial Pustaka IPB Press.

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta. UGM.

Banuwa, Irwan Sukri. 2016. Erosi. Jakarta: Pranamedia Group.

Bakker, M. M., Govers, G., Kosmas, C., Vanacker, V., Oost, K. V., & Rounsevell, M. 2005. Soil erosion as driver of land use change. Journal of Agriculture, Ecosystems and Environment, 105, 467–481.

Biggelaar, C. D., Lal, R., Wiebe, K., & Breneman, V. 2003. The global impact of soil erosion on productivity: I: Absolute and relative erosion-induced yield losses. Journal of Advances in Agronomy, 81, 1–48.

Departemen Kehutanan. 1989. Penyuluhan Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan.

___________________. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Teknik Lapangan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Departemen Kehutanan, Jakarta.

Food and Agriculture Organization of the Unites Nations. 2015. Soil change: Impacts and responses. ISBN 978-92-5-109004-6.

Hardjowigeno dan Sarwono. 2015. Ilmu Tanah. Edisi Baru. Jakarta: Akademika Pressindo.

Ighodaro, I. D., Lategan, F. S., & Yusuf, S. F. G. 2013. The impact of soil erosion on agricultural potential and performance of Sheshegu community farmers in the Eastern Cape of South Africa. Journal of Agricultural Science, 5(5), 140–147.

Kartasapoetra, A. G dan Mul Mulyani Sutedjo. 2000. Teknologi Konservasi Tanah & Air. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Liu M, Han G. 2020. Assessing soil degradation under land-use change: insight from soil erosion and soil aggregate stability in a small karst catchment in southwest China. PeerJ 8:e8908 http://doi.org/10.7717/peerj.8908

Parveen, R., & Kumar, U. 2012. Integrated approach of universal soil loss equation (USLE) and geographical information system (GIS) for soil loss risk assessment in upper south Koel Basin, Jharkhand. Journal of Geographic Information System, 4(6), 588–596.

Pimentel, D. 2006. Soil erosion: A food and environmental threat. Journal of Environment, Development and Sustainability, 8(1), 119–137.

Rukmana, H.R. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.

W. H. Wischmeier and ND J. V. Mannering. 1969. Relation of Soil Properties to its Erodibility1. Soil Sci. Soc. Amer. Proc. Vol. 33, 1969.

Wischmeier and Smith. 1978. Current Concepts and Developments in Rainfall Erosion Research in The US. Trnas. %Th Internal. Cong. Of Agric. Eng., Brussels, Belgium. Pp. 458-468.

Zhu BB, Li ZB, Li P, Liu GB, Xue S. 2010. Soil erodibility, microbial biomass, andphysical–chemical property changes during long-term natural vegetation restoration: a case study in the Loess Plateau, China. Ecological Research 25:531–541 DOI 10.1007/s11284-009-0683-5.




DOI: https://doi.org/10.31315/jta.v16i1.4005

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Article Metrics

Metrics Loading ...

Metrics powered by PLOS ALM


Jurnal Tanah dan Air ISSN 1411-5719 (print) , ISSN 2655-500X (online)