Simulasi Sistem Dinamis Bahan Pangan Tambahan Guna Pemenuhan Kebutuhan Konsumen dan Peningkatan Keuntungan Petani

Sari

Salah satu bahan pangan tambahan paling populer di Indonesia adalah bawang merah. Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum L.) merupakan jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan utama untuk bumbu dasar masakan khas Indonesia dan obat tradisional. Pertumbuhan jumlah penduduk yang terjadi setiap tahunnya menyebabkan meningkatnya permintaan bawang merah di Kabupaten Bantul. Permintaan bawang merah yang selalu ada setiap bulan tidak diiringi dengan pasokan bawang merah yang tersedia dari daerah-daerah penghasil bawang merah. Hal itu terjadi karena sebagian besar petani di Kabupaten Bantul hanya membudidayakan bawang merah pada musim kemarau.. Tujuan dari peneitian ini adalah untuk menyeimbangkan pasokan bawang merah petani dengan permintaan yang ada di pasar dan meningkatkan keuntungan yang diperoleh petani. Penelitian ini mengembangkan model sistem dinamis rantai pasok bawang merah di Kabupaten Bantul dan mensimulasikan model tersebut dengan menggunakan software Powersim Studio 9. Penelitian diawali dengan penyusunan causal loop diagram untuk melihat hubungan timbal balik antar variabel dan stock flow diagram untuk merumuskan formulasi matematis dari model. Hasil simulasi dilakukan uji validasi menggunakan perbandingan rata-rata, perbandingan variansi, uji reproduksi perilaku, error dalam integrasi, dan validasi struktur oleh ahli. Pada penelitian ini dilakukan pembangkitan sebanyak 3 alternatif skenario penerapan strategi pada model rantai pasok bawang merah untuk mengetahui strategi terbaik guna meningkatkan keuntungan petani. Hasil simulasi dari masing-masing alternatif skenario pada bulan Januari 2017 hingga Januari 2018 dilakukan akumulasi sehingga menghasilkan rekomendasi skenario 1 sebagai skenario terbaik yang dapat meningkatkan keuntungan petani dengan cara mengganti penggunaan benih umbi dalam seluruh kegiatan penanaman bawang merah di Kabupaten Bantul dengan benih biji bawang merah atau dikenal dengan True Shallot Seed. Penerapan model skenario 1 ini diprediksi dapat menghasilkan keuntungan petani selama 1 tahun sebesar Rp43.520.637.764,- meningkat sebesar 65,16% dibanding sistem sebelumnya yang hanya sebesar Rp26.349.790.216,-.