Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran Di Era Presiden Hassan Rouhani

Riezky Poetra Phoenna, Harmiyati
 Harmiyati


Abstract


Terpilihnya Hassan Rouhani menjadi presiden Iran setelah Mahmoud Ahmadinejad memunculkan harapan baru bagi Iran. Sanksi dan tekanan merupakan alasan utama dari masyarakat Iran untuk memilih Rouhani sebagai presiden. Sebagai seorang tokoh reformis, Hassan Rouhani mencoba untuk mengubah strategi dan sikap dari presiden sebelumnya, Ahmadinejad. Berlandaskan semangat revolusi, Ahmadinejad menerapkan kebijakan luar negeri yang bersifat konfrontatif dan radikal terhadap negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan Israel. Kebijakan yang konfrontatif dan radikal seringkali ia tunjukkan pada saat Amerika Serikat dan sekutunya mencoba menghentikan program nuklir yang semakin intensiv perkembangannya. Ketidakpercayaan negara- negara Barat terhadap program nuklir Iran di era Ahmadinejad, membuat negara-negara Barat menjatuhkan berbagai sanksi yang menyebabkan perekonomian Iran menjadi tidak stabil. Hal tersebut yang kemudian menjadi perhatian dan upaya Rouhani sebagai presiden baru Iran untuk segera memperbaiki situasi perekonomian Iran yang tidak stabil akibat sanksi. Hal tersebut ia lakukan dengan mengubah segala strategi kebijakan luar negeri yang konfrontatif menjadi lebih moderat, konstruktif dan terbuka. 

Keywords


Iran, Hassan Rouhani, Mahmoud Ahmadinejad, Sanksi, Kebijakan Luar Negeri

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31315/paradigma.v20i1.2440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Paradigma




  

Paradigma: Jurnal Masalah Sosial, Politik, dan Kebijakan

Published by Faculty of Social Science and Political Science

Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

(Kampus Unit II) Jl. Babarsari 2, Tambakbayan, Depok, Yogyakarta 55281

Phone: +62 274 486733. Email: paradigma@upnyk.ac.id

 

Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.